Pemkab Muba Ikuti Gerakan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi/Balita

Muba – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengikuti acara Gerakan Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi/Balita Secara Serentak Tingkat Provinsi Sumatera Selatan secara virtual, bertempat di Posyandu Flamboyan Desa Muara Teladan Kecamatan Sekayu, Kamis (13/7/2023).

Pada kesempatan yang sama, Afifah Clarissa Zahira Balita berusia 4 tahun putri dari pasangan Doli dan Aldona dari Desa Lumpatan, utusan Kabupaten Muba berhasil meraih prestasi juara 3 pada ajang Lomba Balita Sehat kategori usia 2 – 5 tahun tingkat Provinsi Sumsel. Hadiah berupa medali dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru didampingi Ketua TP PKK Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru.

Pj Ketua TP PKK Kabupaten Muba Hj Asna Aini Apriyadi bersyukur dan mengapresiasi atas keberhasilan si Kecil Afifah meraih prestasi sebagai Balita Sehat. Dirinya berharap semoga balita-balita yang lainnya di Kabupaten Muba juga menjadi balita yang sehat, sehingga angka stunting di Kabupaten Muba dapat menurun bahkan tuntas.

“Persoalan stunting di Muba alhamdullilah berhasil ditangani dengan baik dan berhasil mencatat penurunan hingga 5 persen yakni dari 23.00 persen turun menjadi 17.07 persen. Persoalan stunting juga kita intervensi langsung melalui program Bunda AS dan Bapak Asuh. Ini semua berkat kerjasama kita, karena kasus stunting tidak hanya urusan pemerintah tapi tanggung jawab kita semua,” ucapnya.

Istri Pj Bupati Muba ini juga menyebutkan, upaya pencegahan stunting dilaksanakan sejak remaja putri, calon pengantin (Catin), ibu hamil hingga anak berusia 2 tahun dengan cara mengidentifikasi dan mengatasi faktor risiko penyakit (misalnya dengan pemeriksaan status anemia remaja putri dan Catin, pemeriksaan kehamilan terpadu, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi – balita) dan pemenuhan konsumsi makanan yang bergizi pada kehamilan, persalinan, menyusui, bayi dan balita.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muba dr Azmy Dariusmansyah MARS mengatakan, sejak ditetapkan menjadi salah satu wilayah lokus stunting pada tahun 2021,Kabupaten Muba berkomitmen menyukseskan upaya ini melalui 8 (delapan) aksi konvergensi/aksi integrasi melalui program “Muba Peduli Stunting”.

“Salah satu inovasi yang di angkat pada program Muba Peduli Stunting ini adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita stunting dan wasting yang kemudian dikenal dengan nama program intervensi “Bunda AS (Bimbingan dan Pendampingan Anak Sehat)”,” bebernya.

Lanjut Azmy, PMT berbasis kearifan lokal lebih efektif memperbaiki keluarga dan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang bila disertai dengan konseling gizi dan pendampingan. Makanan tambahan berbasis pangan lokal selain lebih efektif akan menstimulasi kesinambungan pemberian makanan bergizi di masyarakat. (ril)