JAKARTA | Nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp15.540 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (20/10) pagi.
Mata uang Garuda melemah 42 poin atau minus 0,27 persen dari posisi sebelumnya. Posisi rupiah kali ini menjadi yang terlemah sejak April 2020.
Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat baht Thailand melemah 0,27 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, won Korea Selatan minus 0,6 persen, dan rupee India melemah 0,8 persen.
Sedangkan, yen Jepang melemah 0,02 persen, yuan China minus 0,37 persen, dan dolar Singapura minus 0,05 persen. Sementara, dolar Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,19 persen, franc Swiss minus 0,17 persen, dan euro Eropa minus 0,18 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,35 persen, rubel Rusia minus 4,47 persen, dan dolar Kanada minus 0,08 persen.
Meski demikian, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksi rupiah menguat hari ini. Menurutnya, secara fundamental rupiah masih cukup baik.
Hal ini tercermin dari data neraca perdagangan Indonesia (NPI) September 2022 yang kembali surplus sebesar US$4,99 miliar. Sehingga, kepercayaan global akan semakin baik dan ini bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2022.
“Walaupun kondisi ekonomi Indonesia kemungkinan akan membaik, namun semua pihak untuk tetap berhati-hati dalam menyikapinya dan tetap waspada bahwa resesi di depan mata masih ada,” ungkap Ibrahim melalui keterangan resmi.
Ibrahim memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.470 sampai Rp15.540 per dolar AS pada hari ini.
Sumber:CNN Indonesia