KATANEWS.ID, Palembang – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsyat) yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan komponen masyarakat sebagai strategi untuk mengatasi masalah stunting. Program ini secara resmi diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, A. Damenta, di Kecamatan Ilir Timur (IT) 1 Palembang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Palembang A. Damenta menyatakan bahwa Pemkot Palembang berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya anak-anak, serta menselaraskan program Presiden RI yang sedang digaungkan.
“Ya, kegiatan ini tentunya didukung oleh beberapa dinas, yaitu Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB) dan Kesehatan, serta Tim PKK,” ujar Damenta. Dapur Sehat ini menawarkan berbagai makanan sederhana dengan bahan baku yang mudah didapat namun bergizi.
“Hal ini tentunya berdasarkan pedoman Perpres No. 72 Tahun 2021 dalam langkah pemerintah pusat dan daerah untuk menurunkan angka stunting,” tegasnya.
Damenta menambahkan bahwa dalam Peraturan Presiden tersebut, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemerintah desa menetapkan kebijakan serta mengambil langkah-langkah sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.
“Anak-anak merupakan masa depan. Jika mereka sehat dan tumbuh dengan baik, berarti mereka sedang disiapkan untuk menjadi generasi yang sehat dan unggul,” jelasnya.
A. Damenta menegaskan bahwa launching Dahsyat bukan hanya sekedar kegiatan seremonial, tetapi betul-betul dapat dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot Palembang melalui dinas terkait akan mengawal, mengintervensi, hingga melakukan pengukuran yang harus terus berjalan.
“Berdasarkan peraturan tersebut, kami harapkan seluruh komponen secara konvergen dan terintegrasi dapat melakukan percepatan penurunan stunting hingga mencapai angka 14% pada tahun 2024,” tambahnya.
Dia merincikan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang per September 2024, angka stunting di Kota Palembang menunjukkan tren penurunan dari 425 menjadi 317. “Artinya, telah terjadi penurunan angka balita stunting. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mencegah stunting dengan cara mengajarkan pola memasak yang baik agar vitamin dan gizi pada makanan yang dikonsumsi tetap terjaga,” tutupnya. (ril)