JAKARTA | Pemanggilan M Rafli ke skuad Timnas Indonesia untuk melawan Curacao menjadi polemik. Tidak sedikit yang mempertanyakan keputusan Shin Tae Yong memanggil penyerang Arema FC itu.
Rafli merupakan salah satu dari empat penyerang Timnas Indonesia yang dipanggil Shin Tae Yong untuk menghadapi Curacao pada FIFA Matchday, 24 dan 27 September mendatang.
Selain Rafli, Shin Tae Yong memanggil penyerang Persikabo Dimas Drajad, striker Bhayangkara FC Dendy Sulistyawan, dan penyerang muda PSM Makassar Ramadhan Sananta.
Pemanggilan M Rafli menjadi polemik. Pemain 23 tahun itu punya statistik yang kurang apik di Liga 1 bersama Arema FC musim ini. Selain lebih banyak tampil sebagai pemain cadangan, Rafli juga belum mencetak gol.
Total enam pertandingan dimainkan Rafli bersama Arema FC musim ini, dan hanya sekali dia menjadi starter, yakni saat Arema dikalahkan Borneo FC pada pertandingan pertama musim ini, 24 Juli lalu.
Selebihnya M Rafli masuk sebagai pemain cadangan di lima laga Arema. Dari lima pertandingan itu hanya satu kali Arema menang, yakni saat mengalahkan PSIS Semarang. Selebihnya Arema kalah saat Rafli bermain.
Pemanggilan Rafli ke Timnas Indonesia juga dihubung-hubungkan sejumlah suporter dengan sosok Wakil Ketua Umum Iwan Budianto. Rafli merupakan menantu dari Iwan.
“Kalau saya sih daripada panggil M Rafli mending panggil Hokky Caraka atau Rabbani Tasnim. Itu sudah jelas permainannya bagus, yang merusak Timnas adalah pemain titipan,” tulis salah satu suporter Timnas Indonesia di media sosial.
Terlepas dari kontroversi pemanggilan M Rafli untuk duel Indonesia vs Curacao, pihak PSSI sebelumnya memastikan seluruh 23 pemain yang dipersiapkan untuk melawan Curacao merupakan keputusan Shin Tae Yong.
“Sebanyak 23 pemain Timnas Indonesia yang dipanggil merupakan pilihan dari pelatih Shin Tae Yong,” ujar Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan. Dikutip dari CNN Indonesia.