KATANEWS.ID, Palembang – Para kepala daerah dari beberapa kabupaten/kota yang ada di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendapat undangan daripada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Sumsel untuk melakukan pemaparan usulan Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (BKBK) Tahun Anggaran (TA) 2024 bertempat di Ruang Rapat Gubernur, Kantor Gubernur Sumsel.
Tampak terlihat yakni kepala daerah dari kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Timur, dan kota Palembang, Selasa (20/2/2024).
Penjabat Bupati Lahat Muhammad Farid, S.STP., M.Si, alhamdulillah hari ini dari pemerintah kabupaten Lahat menyampaikan beberapa usulan-usulan untuk pembangunan di kabupaten Lahat yang sangat prioritas.
Tentunya kegiatan yang menyentuh kepada masyarakat dalam rangka untuk pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan komoditas pertanian, perkebunan dan juga menyentuh kepada pelayanan dasar di kabupaten Lahat.
“Oleh karena itu kami berupaya bersama jajaran di kabupaten Lahat untuk menyusun usulan yang sesuai arahan Penjabat Gubernur Sumsel, sehingga nantinya bisa bermanfaat dan juga menyentuh langsung ke guest road di kabupaten Lahat,” ujarnya.
Kemudian, terkait stunting, inflasi, dan masyarakat ekonomi ekstrem, dalam rangka sesuai arahan Penjabat Gubernur Sumsel pada seluruh jajaran di pemerintah kabupaten daerah untuk fokus kepada hal tersebut.
“Sehingga untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi itu harus fokus diluar dari pekerjaan rutin kita, tapi titik vokalnya adalah tiga hal tersebut menjadi hal-hal yang prioritas. Karena memang dengan adanya kerja secara kolaboratif, dan tidak ego sektoral.Dimana ini lebih mudah dan lebih ringan dalam mengentaskan ketiga hal tersebut berbagai hal dalam hal para stakeholder yakni pusat, pemerintah daerah baik yang ada di kabupaten/kota dan juga pihak ketiga yang ada di kabupaten,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, terkait tingkat inflasi alhamdulillah trendnya selalu positif, selalu menurun dari tahun ke tahun, karena berkat itu tadi untuk pembangunan itu tidak boleh bekerja sendiri-sendiri harus kolaboratif. Jadi sebagai contoh misalnya Dinas Pertanian juga harus memikirkan bagaimana jalur transportasi komoditas pertanian tersebut, berarti terkait dengan infrastruktur jalan misalnya.
“Berkaitan dengan kelistrikan, dan lain sebagainya, jadi ini seorang OPD jangan berfikir linear, tapi harus berfikir komprehensif, jadi harus berfikir kolaboratif, jadi di kabupaten Lahat insya Allah kita arahkan seperti itu,” katanya.
Sementara itu, Walikota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia menuturkan, ini pertemuan yang bersifat umum, karena ini terkait masalah penganggaran untuk APBD 2024 yang berupa bantuan bersifat khusus yakni BKK TA 2024 secara derektif dari Gubernur Sumsel.
“Kita kan mengajukan usulan kepada provinsi Sumsel terkait dengan RPJMD sama RPJP untuk peningkatan perekonomian didaerah masing-masing. Sedangkan program prioritasnya sendiri macam-macam, baik dari infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, dan perekonomian pembangunan.Terkait anggarannya sendiri relatif, kalau yang kita ajukan juga relatif, kita kan tidak tahu namanya juga baru merencanakan, namanya merencanakan sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing, kalau peningkatan sendiri belum ada, karena ini baru perencanaan,” ucapnya.
“Ini pertama perekonomian di Sumsel ini terus tumbuh, kemiskinan masyarakat ekstrem turun, inflasinya terjaga dengan baik, dan anak-anak tidak ada lagi anak-anak stunting di daerah wilayah Sumsel.Terkait stunting, alhamdulillah kami mendorong saat ini tepatnya di tahun 2023 itu di angka 11,6 persen itu rendah, saya dorong untuk sampai satu digit, dan harapan kita kalau bisa zero stunting,” tambahnya.
“Selain itu terkait dengan inflasi kita baik bahkan minus, kemarin 1,54 persen yakni indeks proxy harga (IPH) alhamdulillah, cuma kita juga menjaga jangan terlalu minus itu namanya devaluasi, jadi kalau bisa kita ini menjaga stabil nilai ini,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah, S.T menuturkan, tidak ada pembicaraan yang khusus, hanya mengusulkan pembangunan dalam hal ini program prioritas yakni infrastruktur, bencana alam, inflasi, stunting dan banyak yang di bahas. Terkait dengan anggarannya sendiri belum tahu yakni masih usulan dan belum final tunggu dari Penjabat Gubernur Sumsel.
“Kalau usulannya sendiri kita banyak, lebih dari 10 yang kita sampaikan, sedangkan untuk program prioritas ada 6, salah satunya adalah kemiskinan dan infrastruktur.Untuk kemiskinannya sendiri untuk indeks pembangunan manusia (IPM) sudah bagus, di mana sudah bagus, kalau kemiskinan di OKU Timur bisa di cek di statistik sudah diangka satu digit,” tandasnya. (Yanti)