OGAN ILIR – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru memberikan hadiah umroh gratis untuk santriwati Ponpes Masdarul Ulum di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir karena yang bersangkutan telah memiliki ijazah hafalan Qur’an 30 Juz.
Pemberian hadiah umroh tersebut dilakukan secara simbolis disela-sela kehadiran Gubernur Herman Deru pada acara Wisuda Akhirussanah dan Wisuda Al-Qur’an Pondok Pesantren (Ponpes) Masdarul Ulum di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (15/7) petang.
Bahkan dikesempatan itu Herman Deru memberikan apresiasinya untuk Ponpes Pesantren Masdarul Ulum yang telah menempa para santrinya agar menjadi generasi yang berkarakter berakhlak mulia dan turut andil dalam menyebarluaskan rumah tahfidz di Provinsi Sumsel.
“Penyebaran rumah tahfidz terus didorong melalui pondok – pondok pesantren yang ada, jumlah pondok pesantren di Sumatera Selatan saat ini sudah hampir 600, oleh sebab itu saya sebagai Gubernur Provinsi Sumsel dan secara pribadi mengucapkan berterima kasih yang bukan sekedar ke pondok pesantren, bukan sekedar Rumah Tahfidz, tapi kepada orang tua dan wali murid yang telah membimbing anaknya dalam menyeimbangkan ilmu pengetahuan dan ilmu agama,” tegasnya.
Diakui Herman Deru, ada tiga instrumen penting dalam mencetak generasi yang unggul diantaranta Ilmu Pengetahuan Umum, Ilmu agama dan Karakter.
“Sumber dari segala ilmu dan sumber dari segala hukum adalah Al-Qur’an. dan yang tak kalah penting lagi adalah ilmu agamanya dan karakter. Tidak cukup hanya pintar saja, tapi dia harus punya moral dan harus berani. Pemprov Sumsel merasa terbantu dengan adanya pondok -pondok pesantren,” tuturnya.
Herman Deru menilai keberadaan Ponpes tidsk cukup hannya dengam fasilitas gedungnya yang sudah lengkap akan tetapi yang tidak kalah penting pembelajaran yang diberikan juga harus mampu melahirkan para alumni berkarakter sehinnga dapat menularkan ilmunya setelah berada di tengah masyarakat.
Herman Deru menyebut dalam kurun lima tahun terakhir tpertumbuhan jumlah rumah tahfidz secara pesat di wilayah Sumsel. Hal itu tidak terlepas dari andil para penghafal Qur’an, pengasuh ponpes serta orang tua yang begitu sangat mendorong anaknya untuk menempuh pendidikan agama di ponpes dan rumah tahfidz.
“Program Rumah tahfidz yang kita canangkan awalnya satu desa satu rumah tahfidz sesuai dengan jumlah desa di Sumsel sekitar 3500. Kini jumlahnya jauh melampaui target. Hannya saja penyebaran guru ngajinya belum merata. Saya minta dari ponpes ini menyebarkan juga alumninya,” tandasnya.
Sementara Septia Anggira hafidzah yang mendapat hadiah Umroh gratis dari Gubernur Herman Deru, menyampaikan rasa terimakasihnya yang tak terhingga kepada Herman Deru.
“Terimakasih banyak untuk bapak Gubernur, semoga bapak sehat selalu, semoga ini membuat saya semakin semangat untuk terus menghafal Al-Qur’an. Terharu bahagia, dak nyangko mendapat penghargaan dari Bapak Gubernur,” tandasnya. (ril)