PALEMBANG | Launching Dies ke – 62 Universitas Sriwijaya (Unsri) ditandai dengan pelepasan balon dan menyalakan sirine sebagai tanda dimulainya rangkaian kegiatan Dies ke – 62 Universitas Sriwijaya. Launching Dies tersebut diisi dengan kegiatan menanam pohon bersama dan dimeriahkan dengan lomba layangan paritan yang diikuti oleh keluarga besar Unsri bertempat di di Taman Agro, Eko, Edu Universitas Sriwijaya (Taman Firdaus) Indralaya, Senin (10/10/2022).
Ratusan pohon yang ditanam diantaranya pohon durian, duku, rambutan, mangga, dan pohon jambu citra madu. Pada kesempatan itu Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE. IPU. ASEAN Eng. menyerahkan bibit tanaman secara simbolis kepada para Dekan Fakultas dan Direktur Program Pascasarjana di lingkungan Unsri.
Berkaitan dengan penanaman pohon Rektor menceritakan bahwa penanaman pohon ini sudah dilakukan sejak tanggal 28 Desember 2018 lalu. Tidak lama kemudian Unsri mendapat bantuan berupa embung dari Menteri Pekerjaan Umum (PUPR). “Betul-betul nikmat Allah diberikan kepada kita, yaitu embung. Terus terang saya tidak menduga akan seperti ini. Warnanya biru seperti danau yang besar-besar seperti Danau Toba, Danau Ranau karena di dalamnya mengandung kaolin dan ph-nya hampir 7 itu luar biasa nikmat Allah yang diberikan sehingga kita tidak payah lagi mengolah air ini. Kemudian tiga tahun ini Allah berikan nikmat tidak kekeringan, mungkin membayar pada saat kemarau panjang yang lalu banyak pohon-pohon yang terbakar mati sekarang tumbuh lagi dan tahun ini adalah tahun ketiga hampir tidak adanya kemarau sehingga menyebabkan Taman Firdaus kita semakin subur,” ungkapnya.
Lebih jauh Rektor menyebutkan masing-masing fakultas sudah diberikan lahan 1,5 hektar sampai 2 hektar. Ia mengajak bersama-sama mengolah Taman Firdaus yang menurutnya bukan untuk generasinya saja melainkan untuk generasi penerusnya. Ia mengajak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. “Bapak ibu sekalian ini adalah nikmat yang harus kita olah kita bersama-sama. Kita melaksanakan ini bukan untuk kita Pak, untuk generasi setelah kita. Dan menyampaikan bahwa berkumpul bersama ini dalam rangka mengoptimumkan fungsi kita sebagai manusia agar bermanfaat bagi manusia lainnya, bagi alam, bagi dunia pendidikan,” tegasnya.
“Saya berpesan apa yang sudah kita beri label untuk Unsri ini, yaitu Green Agro Eco Edu Wisata, semuanya bukan berarti tidak ada makna. Yang pertama Green itu adalah kampus yang hijau kalau mau jadi World Class University salah satu syaratnya harus green tidak boleh berantakan, kampusnya harus tertata. Saya terus terang sangat bangga dengan tim sapu jagat kita yang dipimpin oleh Pak Heryanto, mudah – mudahan kampus kita yang green akan terealisasi.
Yang kedua Agro, Hadis Nabi ada seorang sahabat yang bertanya kepada Nabi, Ya Rasulullah seandanya saya ini diminta menghadap Allah besok, Allah cukupkan besok umur saya, apa yang harus saya lakukan? Rasulullah menjawab tanam sebiji kurma, mungkin kalau disini tanam kueni, duku, rambutan, artinya ada pohon buah yang bisa dinikmati oleh generasi berikutnya. Itulah yang kita lakukan hari ini.
Yang ketiga Eco, yaitu menjaga ekosistemnya dan kemudian Edu yang sudah lama kita lakukan selama ini memberikan kuliah pulang, punya lahan bagus seperti ini tidak kita perhatikan, sekarang bersama-sama berjamaah kita perhatikan ini. Berikutnya terakhir adalah Wisata. Kampus yang bagus itu adalah kampus yang bisa jadi tempat wisata,” Terang Rektor.
Rektor berpesan dan meminta tiap-tiap fakultas mulai membuat kegiatan-kegiatan yang membuat Unsri semakin maju. Dirinya berharap kedepan Unsri menjadi PTN-BH dan sejajar dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi besar yang ada di Indonesia.
Untuk menambah semaraknya Launching Dies Ke – 62 Unsri, panitia pelaksana menyediakan doorprize berupa 5 unit sepeda, magic com, dispenser, setrika, Kipas Angin dan beberapa hadiah hiburan lainnya.