Palembang – Debarkasi Palembang menerima kedatangan 356 jemaah haji kloter 16 asal Lubuklinggau dan Palembang, Selasa (25/7) pagi. Total jemaah haji yang sudah kembali ke Tanah Air berjumlah 5.717 orang dengan rincian Sumsel 4.577, Babel 1.061, dan 79 petugas kloter.
Ketua kloter H. Mahmudan dalam laporannya menjelaskan, saat berangkat ke Tanah Suci lalu, jemaah kloter 16 berjumlah 360 orang. Di Tanah Suci, dua jemaah kembali ke kloter asalnya yakni kloter 8 dan kloter 15. Sementara saat kepulangan ke Tanah Air, dua orang jemaah atas nama Aris Suryanto dan Rinis Novianti tidak ikut ke Palembang. Keduanya izin langsung pulang ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, domisili mereka saat ini.
“Alhamdulillah jemaah kloter 16 dapat menjalani rangkaian ibadah haji di Arab Saudi dengan baik. Terima kasih atas kerjasama dan kekompakannya,” ujar Mahmudan.
Kepala Kantor Kemenag Kota Lubuklinggau H. Abdul Harris Putra saat menyambut jemaah kloter 16 di aula Asrama Haji Sumsel mengaku bersyukur jemaah kloter 16 kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan penuh semangat. Harris berharap dengan telah menunaikan rukun Islam yang kelima, jemaah kloter 16 semakin bertambah keimanan dan ketakwaan. Juga rezekinya semakin lancar.
“Selamat datang kembali ke Tanah Air. Insya Allah bapak/ibu meraih haji mabrur. Pesan saya mari sama-sama pertahankan kemabruran haji,” ujar Harris.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel H. Armet Dachil menjelaskan, dengan kedatangan 356 jemaah kloter 16, Debarkasi Palembang hingga saat ini telah menerima kedatangan 5.717 jemaah dengan rincian Sumsel 4.577 jemaah, Babel 1.061 jemaah, dan 79 petugas kloter. Adapun jemaah yang meninggal berjumlah 37 orang dengan rincian dari Sumsel 30 orang dan dari Bangka Belitung tujuh orang. Sebanyak 32 jemaah meninggal di Arab Saudi, satu jemaah di embarkasi, dan empat jemaah di debarkasi.
“Debarkasi Palembang sendiri masih akan menyambut delapan kloter lagi. Seluruh jemaah Debarkasi Palembang yang ada di Tanah Suci saat ini tengah menjalani ibadah sunnah Arba’in di Madinah,” jelas Armet. (DN)