Belarus Akui Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Tapi Tak Kerahkan Pasukan

JAKARTA | Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan negaranya turut berpartisipasi dalam perang Rusia-Ukraina. Namun, partisipasi itu bukanlah partisipasi militer aktif atau pengerahan pasukan.

“Terkait partisipasi kami dalam operasi militer khusus di Ukraina, kami berpartisipasi. Kami tidak menyembunyikannya,” ujar Lukashenko pada Selasa (4/10), dikutip dari CNN.

“Namun kami tidak membunuh siapapun. Kami tidak mengerahkan militer kami dimanapun. Kami tidak melanggar kewajiban kami,” ia melanjutkan.

Lukashenko juga menuturkan bentuk partisipasi negaranya dalam perang ialah dengan mencegah konflik tersebut menyebar ke dalam Belarus.

Ia juga mengklaim partisipasi itu dilakukan untuk mencegah “serangan ke Belarus dengan kedok operasi militer khusus dari Polandia, Lithuania, dan Latvia.”

“Seperti yang saya katakan, tidak ada siapapun yang menembak warga Rusia di wilayah Belarus. Itu partisipasi kami,” ujar Lukashenko.

Selain itu, Lukashenko menyebut partisipasi lain negaranya dalam konflik Rusia-Ukraina adalah merawat pengungsi.

“Tentu saja merawat orang bila diperlukan. Iya, kami memberikan makanan ke orang-orang. Dan tak hanya warga Rusia. Kami memberi makan semua pengungsi, gelandangan, masyarakat miskin yang datang ke kami dari Ukraina,” tuturnya.

“Bagaimana kita bisa tidak memberi mereka makan, bagaimana untuk tidak merawat mereka? Ini partisipasi kami dalam operasi militer kini. Tidak ada partisipasi lain dan tidak akan ada.”

Lukashenko juga menegaskan Belarus tidak berencana menerapkan mobilisasi apapun, tetapi mereka sedang belajar dari pengalaman Rusia.

Lukashenko sendiri merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Belarus sendiri sempat menjadi titik pengiriman pasukan Rusia pada Februari.

Sumber:CNN Indonesia.