131 Orang Meninggal, Tragedi Kanjuruhan Terburuk Kedua di Dunia

JAKARTA | Korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan kini dikonfirmasi mencapai 131 jiwa dan membuat kejadian tragis itu di posisi kedua insiden sepak bola terburuk di dunia.

Pada Rabu (5/10), Mabes Polri memberikan informasi terbaru bahwa korban meninggal dunia atas tragedi Kanjuruhan telah mencapai 131 orang.

Sebelumnya, per Selasa (4/10) Mabes Polri menyatakan korban tewas adalah 125 orang. Sementara itu suporter Arema FC atau Aremania menduga angka korban tewas Tragedi Kanjuruhan jauh di atas tersebut.

Kini Mabes memastikan korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan yaitu 131 orang.

“Ya, setelah semalam dilakukan coklit bersama kadinkes, tim DVI, dan direktur RS,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyokepada CNNIndonesia.com saat dikonfirmasi terkait data terbaru 131 korban tewas, Rabu (5/10).

Jenderal bintang dua polisi itu mengatakan penambahan data terbaru itu setelah petugas melakukan pencocokan dengan laporan korban yang tewas namun tak dibawa ke fasilitas kesehatan.

“Penambahan data yang meninggal di nonfaskes. Karena [sebelumnya] tim mendatanya korban yang dibawa ke RS,” ujar Dedi.

Data ini diambil dari tujuh sumber data yakni, Biddokkes Polda Jatim, RSSA Saiful Anwar, Dinkes Kabupaten Malang, Polres Malang, Crisis Center Kota Malang, LPBI NU Kab Malang, serta Relawan Milenial Utas.

Jumlah 131 korban meninggal tersebut membuat Indonesia berada di urutan kedua kerusuhan sepak bola dengan jumlah korban meninggal terbesar di dunia.

Jumlah korban meninggal akibat kerusuhan sepak bola saat ini yang terbanyak terjadi di Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru. Tragedi tersebut terjadi pada 24 Mei 1964 dengan menewaskan 328 korban jiwa.

Daftar 10 Tragedi Sepak Bola yang Paling Banyak Menelan Korban Jiwa di Dunia:

– 24 Mei 1964, Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 Orang Tewas

– 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 131 Orang Tewas

– 9 Mei 2001, Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 Orang Tewas

– 15 April 1989, Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 Orang Tewas

– 12 Maret 1988, Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 Orang Tewas

– 16 Oktober 1996, Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 Orang Tewas

– 1 Februari 2012, Port Said Stadium Riot, Port Said, Mesir, 70 Orang Tewas

– 23 Juni 1968, Puerta 12, Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 Orang Tewas

– 2 Januari 1971, Second Ibrox Stadium Disaster Glasgow, Skotlandia, 66 Orang Tewas

– 20 Oktober 1982, Luzhniki Disaster, Leni Stadium, Moskow, Uni Soviet, 66 Orang Tewas

Sumber: CNN Indonesia.