Palembang – Sejak mengalami musibah rumahnya kebakaran dari tahun 2019, Asmarinda korban kebakaran warga RT 10 kelurahan 1 ulu kecamatan SU 1, mempertanyakan bantuan program bedah rumah dari pihak Pemkot Palembang.
Pasca kejadian tersebut, dirinya beserta keluarga terpaksa tinggal menumpang kepada tetangga sekitar dan mengharap belas kasih.
“Pada tahun 2019 kami mengajukan permohonan bedah rumah kepada Pemerintah Kota Palembang, dan berdasarkan data untuk warga RT 10 Kelurahan 1 Ulu, mendapatkan bantuan program bedah rumah sebanyak 8 rumah termasuk saya. Namun, hingga saat ini bantuan tersebut belum saya dapatkan sedangkan 7 warga lain mendapatkan bantuan bedah rumah tersebut,” ungkap Asmarida, Kamis (7/9/2023).
Ia mengatakan, sekarang pasca kebakaran hidup kami makin terlunta-lunta karena rumah kami sudah habis oleh kejadian kebakaran kemarin, sekarang kami tinggal menumpang sama tetangga.
“Kami bingung kemana sebenarnya anggaran bantuan program bedah rumah untuk kami, mengapa warga lain mendapatkan bantuan sedangkan kami tidak, apa bedahnya keluarga saya dengan warga lain,” tegasnya.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Wali Kota Palembang nomor:332/KPTS/BPKAD/2019, Tentang Perubahan Atas Keputusan Wali Kota Palembang nomor:38/KPTS/BPKAD/2019 Tentang Penetapan Penerima Hibah dan Bantuan Sosial Tahun 2019, dalam data tersebut untuk warga RT 10 Kelurahan 1 Ulu mendapatkan bantuan tersebut sebanyak 8 rumah, termasuk data keluarga kami atas nama Suami saya MGS Abdul Karim dalam data tersebut berada di urutan nomor 60 mendapatkan bantuan tersebut.
“Namun hingga saat ini kami belum mendapatkan bantuan tersebut, kalau memang bantuan tersebut kami dapatkan mungkin rumah kami tidak habis begini akibat kebakaran, karena rumah kami sebelum kebakaran dinding dan badan rumah semua terbuat dari kayu, jadi saat peristiwa kebakaran dengan mudahnya api melahap rumah kami hingga habis tak bersisa,” jelasnya sampai menjatuhkan air mata.
Sementara itu ketua RT 10, Anggi Dwi Utami menyampaikan, dulu warga disini pernah mendapatkan bantuan bedah rumah namun pada saat itu ia belum menjabat sebagai RT disini, sepengetahuannya ada 8 warga yang mendapatkan bantuan namun yang terealisasikan hanya 7 rumah, sedangkan untuk Ibu Asmarida tidak mendapatkan bantuan tersebut.
“Saat ini Asmarida beserta keluarga tinggal di warung saya, kondisi hidupnya sangat memperihatinkan, karena pasca kebakaran rumahnya habis tak bersisa, kami berharap kepada pemerintah terkait, kalau memang bantuan bedah rumah itu untuk keluarga Asmarida ada, ya berikan mungkin mampu mengurangi sedikit beban hidupnya,” tuturnya. (RN)