JAKARTA | Suporter Persebaya Surabaya meminta manajer tim Yahya Alkatiri mundur saat melakukan protes di kantor manajemen tim yang berada di kawasan Surabaya Town Square (Sutos), Kamis (15/9) malam.
Bonek menggelar aksi sebagai bentuk kekecewaan pada manajemen Persebaya dan prihatin terhadap nasib Bajul Ijo yang baru saja menelan tiga kekalahan beruntun, membuat mereka menderita enam kekalahan dari 10 pertandingan.
“Yahya out, Yahya Out,” teriak ratusan suporter di sela aksinya seperti dilansir dari Antara. Yahya dimaksud adalah Yahya Alkatiri yang merupakan manajer Persebaya saat ini.
Aksi Bonek di sekitar Sutos bahkan terpaksa dibubarkan oleh aparat kepolisan menggunakan gas air mata.
Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan mengatakan tindakan pembubaran itu terpaksa polisi lakukan lantaran suporter enggan membubarkan diri. Mereka juga sempat melakukan lemparan dan pengerusakan.
“Kami melakukan tindakan tahap-tahapan preventif untuk pembubaran, mengingat manajemen telah menemui pihak suporter. Juga mereka [manajemen Persebaya] menyampaikan akan memenuhi keinginan para suporter. Namun, suporter melakukan perusakan hingga masuk ruang manajemen Persebaya,” kata Yusep di lokasi.
Sebelum melakukan aksi protes di Sutos, suporter meluapkan kemarahan mereka di lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, seusai tim kesayangan mereka kembali menelan kekalahan.
Ratusan suporter Persebaya turun dari tribune Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan memasuki lapangan, melampiaskan kekecewaan serta kemarahan mereka.
Papan reklame di tepi lapangan rusak setelah menjadi sasaran kemarahan Bonek. Sejumlah oknum suporter juga menyasar fasilitas lainnya di Stadion Gelora Delta Sidoarjo seperti merusak bangku cadangan pemain.
Di laga itu, Persebaya dipecundangi tamunya Rans Nusantara FC dengan skor 1-2 pada pekan ke-10 Liga 1 2022/2023. Tiga kekalahan beruntun pun ditelan tim kebanggaan warga Surabaya ini.
Sebelumnya Persebaya menyerah 0-3 saat bertandang ke markas PSM Makassar dan kalah 0-1 melawan Bali United di kandang sendiri. Dikutip dari CNN Indonesia.